
Sekarang kami akan ulas mengenai Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik. “Tak ada gunung yang lebih tinggi dari lutut Anda, selama Anda cakap mendaki puncaknya”. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa sejarah kebaikan yang anda ciptakan. “Tidak ada pembicara hebat… yang ada hanyalah, pembicara yang terus berlatih”. “Yang tak mungkin akan menjadi mungkin, dengan latihan yang tekun”.
Kenapa Anda mesti merajai public speaking? Sebab kita mengungkapkan 18000 kata/hari dalam keadaan normal dan 85% dari kata-kata yang kita keluarkan amat berpengaruh terhadap kesuksesan hidup kita. Mengobrol ialah kunci sukses hidup kita, sebagai skor tambah diri.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
Berikut ini 8 tips berhasil public speaking yang dapat kita lakukan
1. Menyelesaikan Hambatan Kepribadian
Pada umumnya, seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang banyak akan gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang, sakit perut (mulas), salah tingkah, demam panggung yang awam kita ucap “khawatir”. Untuk menghadapi kecemasan itu, berikut kiatnya :
- Organisasikan bahan presentasi Anda.
- Visualisasikan.
- Berlatih.
- Bernapas dalam-dalam.
- Berkonsentrasi pada relaksasi.
- Melepas ketegangan.
- Kontak mata.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
2. Penerapan Body Language Secara Ideal
Bahasa isyarat dan gerakan tubuh adalah hal penting tapi kerap dilupakan orang. Beberapa hal yang perlu diamati adalah:

- Postur tubuh.
- Perpindahan tempat.
- Gerak isyarat.
- Mimik wajah.
- Mata yang bercahaya.
Hal -hal yang perlu dihindarkan:

- Memasukan tangan ke saku.
- Tangan ditangkupkan di belakang punggung.
- Lengan disedekapkan.
- Bertolak pinggang.
- Meremas-remas tangan.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
3. Sistem Penyampaian yang Sistematis dan Ideal Target
Urutan presentasi: (tambahkan keterangan sendiri waktu ceramah)
- Pendahuluan.
- Kalimat prepandangan.
- Gagasan utama dan sub gagasan.
- Profit dari penyampaian materi.
- Kalimat peninjauan.
- Sari.
Supaya pas sasaran dalam melaksanakan public speaking, hal-hal berikut ini wajib diamati :
- Kenali latar belakang komunikan, baik kebiasaannya, sukunya, pendidikannya, pekerjaannya, hobinya, status sosialnya, kepentingannya maupun hal-hal yang nampaknya tak ada artinya.
- Hilangkan / dekatkan kesenjangan-kesenjangan dengan metode mengubah diri, ikuti “arus” tetapi tidak sampai “hanyut” dan alhasil perlahan-lahan mempengaruhi “arus”.
- Ciptakan suasana yang mendukung, tergantung pada komunikan yang kita hadapi, pada lazimnya mereka bahagia dengan keramahan / keakraban dan keterbukaan yang tidak hingga tahap mencampuri urusan orang lain.
- Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan kita; sekadar pengisi waktu / obrolan ringan, diskusi, brainstorming, isu, negosiasi, atau mempengaruhi orang lain.
- Arahkan materi pembicaraan dan pakai taktik sesuaidengan tujuan diskusi yang telah ditetapkan.
- Gunakan kata-kata yang tidak memunculkan pengertian ganda agar tidak membingungkan.
- Pakai akal berdaya upaya. Cobalah untuk kritis, kreatif, kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan bertanya kenapa, bagaimana, kalau, …..
- Evaluasi terus secara sadar.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
4. Penggunaan Alat Peraga
Alat peraga khususnya yang visual ditujukan untuk :
- Mengonsentrasikan perhatian audience
- Mengukuhkan pesan lisan
- Merangsang minat
- Mengilustrasikan faktor-elemen yang susah diverbalkan
5. Persiapan
Faktor nonteknis seringkali tidak diperhitungkan tetapi membawa akibat fatal jika rupanya muncul tiba-tiba. Misalnya :
- Penampilan (rambut, pakaian, sepatu, bau badan, …)
- Jasmaniah (kesehatan, makan dulu, minum glucose, buang air besar/kecil, cukup tidur, …)
- Latihan gaya, menghitung waktu, …
- Kesempurnaan berkas/bahan, transparan cadangan, spidol.
- Ketersediaan alat peraga dan cadangannya, …
- Sound sytem, penguasaan tempat duduk, letak layar dan alat peraga, …
- Kreativitas.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
6. Ketika Cara
Pelaksanaan yang meyakinkan intonasi suara, semangat, rasa percaya diri, keyakinan yang total, rasa optimis, mata yang berbinar, senyum dikulum, komunikatif, mengajak (berbincang-bincang dengan) seluruh audience, membangkitkan pandangan baru, data yang jitu, peraga yang bagus dan lain-lain sungguh-sungguh memberi pengaruh keberhasilan berbincang-bincang di depan awam.
7. Feeling
Otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Otak kiri berdaya upaya hal-hal yang rasional, sedangkan otak kanan memikirkan hal-hal yang beraroma seni dan mengandalkan perasaan, emosi dan nuansa-nuansa ketidakpastian. Dalam berbincang-bincang di depan lazim, otak kanan juga patut difungsikan, tidak hanya otak kiri. Untuk apa? Supaya kita bisa memecahkan gejala-gejala yang dapat merusak presentasi kita.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
Model : jam presentasi yang tidak pas (membuat ngantuk), kebosanan karena acara yagn monoton dan berlebihan, kelelahan, kurang atensi dan sebagainya. Sebaiknya presentasi seketika di break dengan humor, tanya jawab, demonstrasi alat atau visualisasi sesuatu yang menstimulasi ketertarikan. Selain itu ciptakan suasana yang hangat dan interaksi yang “hidup”.
8. Finishing Touch
Setelah simpulan di akhir pembicaraan, ungkapkanlah tantangan, pertanyaan, penegasan, demo atau apa saja yang bisa audience terpana, tercengang, berpikir, atau malahan protes. Hal ini akan memberi kesan positif dan stimulasi untuk bertanya.
Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik
Latihan bunyi, kontak mata, ekspresi wajah dan gerakan tubuh:
Suara yang pelan dan tak terang, tanpa kontak mata, tanpa ekspresi wajah yang bagus mengakibatkan audiens akan mengacuhkan peyampaian pesan Anda. Oleh karena itu Anda perlu berlatih mendengar, memasang ekspresi wajah, dan gerakan tubuh. Lalu bagaimana caranya? Silahkan coba lakukan sebagian langkah berikut ini :
- Anda pergi ke depan cermin
- Pejamkan mata
- Mulailah berbincang-bincang dengan memperkenalkan diri, status, domisili, lalu atensi dan harapan, atau tentang apa saja dengan bahasa yang gampang dimengerti secara lazim.
- Buka mata Anda
- Mulailah bicara lagi, ulangi tahap nomor : c
- Pandanglah mata Anda sendiri di cermin….. Kasih sedikit senyuman….. Nah seperti itulah Anda memberi kontak mata pada audiens.
- Observasi : mutu ~ tenaga ~ kejelasan suara Anda.
- Observasi juga : Ekspresi wajah dan gerakan tubuh (seperlunya, jangan berlebih!)
- Kalau dirasa ada intonasi yang kurang terang dan kurang bermutu, tatapan mata yang kurang indah, atau senyum yang terlalu dipaksakan, Anda ulangi lagi mulai dari langkah nomor: c.
Sekian informasi berkaitan dengan Jadi Pembicara yang Luar Biasa di Depan Publik, kami harap postingan kali ini bermanfaat untuk kawan-kawan semua. Mohon post ini dibagikan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi: